BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Pages

Kamis, 29 Desember 2011

kesatria hitam


“Weee....dasar item jelek...anak orang gila” ejek sekelompok anak-anak pada seorang anak kecil berumur 9 tahun yang terlihat kucel. Kulitnya hitam legam. Yang diejek hanya terdiam berjalan gontai sambil menunduk, berusaha untuk tidak menghiraukan ejekan anak-anak itu. Rino, demikian nama anak hitam itu, mengingat apa yang dikatakan ibunya dulu sebelum ibunya hilang ingatan.
“Rino...kita harus baik sama semua orang walaupun orang itu gak baik sama kita karena kita semua akan memanen kebaikan besar dari kebaikan-kebaikan kecil yang kita tabur” ujar ibu sambil membelai lembut rambut Rino


“Tapi kalo orang itu jahat dan selalu mengejek kita, gimana?? Kita juga harus baik sama mereka?” tanya Rino dengan gusar

“Kita harus menerima semua perhatian orang dengan lapang dada. Kalau ada orang yang mengejek kita, berarti orang itu perhatian pada kita walaupun diungkapkan dengan cara yang salah. Rino gak perlu marah sama mereka karena Rino kan gak seperti yang mereka bilang. Rino itu ksatria dari istana hitamnya ibu” lanjut ibu

“Ksatria dan istana hitam itu apa bu?” tanya Rino polos

“Istana hitam itu adalah sebuah Istana yang indah tapi berwarna hitam. Semua yang ada di istana itu berwarna hitam dan ada seorang ksatria hitam yang hebat, tegar dan baik hati namanya Rino yang menyelamatkan putri yang disandera oleh penyihir jahat dengan kebaikan yang dimiliki oleh ksatria hitam itu” jelas ibu

“Berarti Rino adalah ksatria hitam yang hebat ya bu?” Rino tersenyum

“Tentu saja. Karena Rino adalah ksatria hitamnya ibu yang baik, Rino gak perlu marah pada mereka, tersenyum saja pada mereka, dengan begitu mereka gak akan mengejek Rino lagi”

“Ibu janji?” Rino berusaha meyakinkan sambil mengacungkan jari kelingking

“Janji, sayang” Ibu menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Rino

Nasihat ibu berhasil!! Ketika ada teman-temannya yang mengejek, Rino cuma tersenyum sambil berkata “Aku sayang sama kalian, aku mau kalian jadi teman aku bukan musuh aku”. Ali, Udin, Juned, Ikhsan dan Mala yang tadinya mengejek Rino karena kulitnya hitam legam dan rambutnya kriting, malah terheran-heran melihat kelakuan Rino. Mereka heran melihat Rino yang sudah diejek tapi malah tetap baik pada mereka. Mereka mengejek Rino karena Rino beda dengan mereka dan menganggap Rino aneh. Akhirnya mereka berhenti mengejek Rino dan mengajak Rino berteman.
“Rino, maafkan kami ya karena kami suka mengejek kamu” ujar mereka

“Gak apa-apa teman-teman. Kata ibuku, itu tandanya kalian perhatian padaku walaupun caranya salah. Tapi, dengan begitu aku tahu kalian sayang sama aku. Aku juga sayang sama kalian” ujar Rino dengan bijak. Setelah mereka berteman dengan Rino, mereka merasa senang karena Rino adalah anak yang baik. Rino adalah anak yang pintar dan selalu membantu teman-temannya yang dalam kesulitan. Rino merasa sangat bahagia karena memiliki teman-teman yang baik dan sayang padanya serta memiliki ibu yang lembut, baik hati, bijaksana dan sangat sayang padanya walaupun Rino tak memiliki ayah. Bahkan Rino tak pernah melihat atau tak pernah tahu tentang ayahnya. Ibu tak pernah cerita tentang ayah.

“Ibu, semua teman-teman Rino punya ayah. Kok Rino gak punya ayah?” tanya Rino sambil menangis setelah pulang sekolah

“Rino punya ayah kok, sayang!” Ibu mencium kepala Rino

“Terus kemana ayah Rino?”

“Ayah Rino gak ada disini. Ayah Rino berada di sebuah tempat indah yang jauh”

“Jauhnya dimana bu?” cecar Rino

“Di surga”

“Surga? Bukannya itu tempatnya orang yang sudah meninggal?” Rino tahu mengenai surga dari guru agama di sekolah

“Iya, sayang. Ayah Rino sudah meninggal waktu umur Rino 2 tahun. Tapi, ayah Rino hidup di surga dan selalu memperhatikan Rino. Ayah sangat sayang pada Rino” mata ibu berkaca-kaca. Kenyataan seperti itulah yang ia inginkan terjadi dan kebenaran yang seperti itu yang ingin ia ceritakan pada Rino, bukan kebohongan besar seperti sekarang. Ningrum tak pernah mau membuka rahasia besar yang ia pendam dalam hatinya yang dalam. Rahasia yang menghancurkan perasaannya. Rahasia tentang Rino, rahasia siapakah sebenarnya ayah Rino. Ningrum tak pernah mau Rino tahu bahwa cintanya pada Rino bukanlah cinta yang tulus dan tumbuh dalam hati tetapi adalah sebuah kewajiban karena Rino adalah seorang anak manusia yang lahir karena paksaan, hasil perkosaan, dan awalnya Ningrum tak mau memelihara Rino. Yah...apakah ada cinta disana selain memang sebuah kewajiban untuk mencintai seorang anak yang tak diinginkan? Dan sekarang Ningrum teramat sangat jatuh cinta pada Rino yang sangat penurut, pintar, polos dan sangat sayang padanya.
Ketika Rino diajak ibu ke pasar, Rino melihat seorang polisi yang sedang membantu seorang nenek menyeberang. Rino kagum pada polisi itu.

“Ibu, kalau Rino udah besar, Rino mau jadi polisi” ujar Rino sambil mata kecilnya yang lugu tak lepas dari polisi itu

Ibu membelai kepala Rino “Kenapa Rino mau jadi polisi?”

“Karena Rino mau selalu bisa membantu ibu, melindungi ibu dari orang jahat. Rino kan gak mau lihat ibu susah, gak mau lihat ibu menangis”

Ibu terharu “Iya sayang, Rino akan selamanya membantu dan melindungi ibu. Yuk sekarang kita pulang”

Rino melambaikan tangannya pada polisi itu, dan polisi itu membalasnya sambil tersenyum. Di perjalanan pulang, Rino tertidur di pelukan Ningrum. Dia memperhatikan wajah lugu Rino yang tertidur pulas. Ningrum menciumi dan membelai wajah Rino. Muncul bayangan seorang lelaki hitam dan kasar yang mewariskan guratan wajah Rino. Ningrum tersentak. Entah mengapa akhir-akhir ini bayangan lelaki itu kembali setelah bertahun-tahun Ningrum berusaha membunuhnya.

“Pergi....” teriak Ningrum. Orang-orang menoleh padanya, wajah Ningrum pucat dan dipenuhi
keringat dingin. Rino terbangun

“Ada apa, bu?? Ada orang yang gangguin ibu ya?” tanya Rino sambil memperhatikan sekeliling. Ibu tak menjawab, ibu menutup mukanya. Dan segera turun setelah sampai rumah. Ningrum berjalan duluan, meninggalkan Rino.

“Ibu...” panggil Rino sambil berlari mengejar ibu tapi ibunya tak menghiraukan. Bahkan dirumah pun ibu langsung mengunci diri di kamar.

“Ibu...ibu...ibu kenapa??” tanya Rino dari luar kamar, tetapi Ningrum ketakutan. Ingatannya kembali pada saat peristiwa pertemuan secara paksa antara sperma laki-laki bejat itu dan sel telurnya terjadi. Pada saat itu, Ningrum ketakutan dikamar dan laki-laki itu memanggil-manggil namanya sambil menggedor pintu.

“Ningrum...ayolah keluar” panggil laki-laki nista itu, lalu membuka dengan paksa pintu kamar lalu selanjutnya memaksa Ningrum melayani nafsunya. Sehingga pembuahan itu terjadi, menjadi janin dan lahirlah Rino.

 “Pergi...pergi...sana pergi...” teriak ibu dari kamar

“Ibu...ibu kenapa??” panggil Rino sambil menangis

“Pergi.....!!!!” teriak ibu lagi

“Ibu...ini Rino. Ibu kenapa? Kalo ada orang yang jahatin ibu, bilang sama Rino biar Rino hajar orang itu. Rino kan udah janji sama ibu” Rino menangis

“Pergiiiiii......!!!!” teriak ibu lagi. Ningrum teramat sangat ketakutan, perasaan yang sama seperti
 pada waktu itu.

***
“Ibuuu....jangan pergi....” panggil Rino yang meraung-raung di pelukan Pakde Yoyo. Beberapa orang petugas berpakaian putih membawa ibu pergi. Banyak orang berkerumun didepan rumah menyaksikan seorang wanita dibawa kerumah sakit jiwa akibat trauma perkosaan yang muncul kembali setelah bertahun-tahun.

“Rino item jelek...anak orang gila...” panggil sekelompok anak-anak pada Rino. Tapi Rino tak marah karena Rino teringat perkataan ibu.

“Ibu...Rino kangen sama ibu. Semoga ibu cepat sembuh. Rino sayang sekali sama ibu. Ya Tuhan semoga ibu Rino cepat sembuh” Rino berdoa sambil tertunduk. Rino terus berjalan dan tak menghiraukan ejekan mereka karena Rino adalah ksatria hitam yang tegar, hebat dan baik hati.

0 komentar: